Tuesday, April 21, 2009

Kecipir itu bergizi dan bermanfaat

tanaman kecipirKecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) D.C.) yang di daerah Sumatera dikenal dengan kacang botol atau kacang belimbing, di Sunda disebut jaat, kelongkang dalam bahasa Bali, dan dikenal dengan nama birari di Ternate, adalah tanaman polong yang tumbuh merambat yang berasal dari Indonesia bagian timur.

Kecipir tumbuh merambat dan membentuk semak. Daunnya majemuk dengan anak daun tiga berbentuk segitiga, pertulangan menyirip, letak berselang seling, warna hijau. Bunganya tunggal, bentuk kupu-kupu, tumbuh dari ketiak daun, kelopaknya biasanya berwarna biru pucat. Buah tipe polong, memanjang, berbentuk segi empat dengan sudut beringgit, berwarna hijau waktu muda dan menjadi hitam dan kering bila sudah tua.

Kecipir memiliki kandungan protein yang tidak kalah dengan kedelai. Protein nabati yang terdapat pada kecipir cukup tinggi. Setiap 100 gram kecipir mengandung 405 kal (lebih tinggi dari daging sapi yang hanya 190 kal, dan daging domba 206 kal). Protein kecipir mencapai 32,80 gr, sedangkan sapi hanya 27 gr dan domba 17,10 gram. Lalu unsur lemak pada kecipir 17 gr, daging sapi 10 gr dan domba 14,80 gr. Karbohidrat kecipir 36,50 gram, daging sapi 0, dan domba 0 gram.

Tanaman kecipir sangat mudah untuk dibudidayakan, namun belum diusahakan dengan sungguh-sungguh. Umumnya masyarakat menanamnya sekadar untuk penutup pagar. Hal ini barangkali disebabkan masyarakat kurang tahu akan manfaat dan cara pengolahannya. Padahal hasil produksinya per hektare jika dibandingkan kacang tanah dan kedelai jauh lebih banyak. Produksi biji kecipir mencapai 2.380 kg/ha, sedangkan kacang tanah dan kedelai masing-masing hanya 1.000 kg/ha dan 900 kg/ha (Rismunandar, 1986).

Kecipir cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 1.600 m dpl. Bisa hidup di tanah dengan bahan organik rendah, lempung, berpasir, dan tanah kering. Daya tahan kecipir terhadap kekeringan juga baik. Sehingga budidaya kecipir mudah untuk dilakukan.

Selain itu kecipir memiliki banyak manfaat selain dijadikan untuk sayur, antara lain:

  • Obat tetes mata dan telinga. Siapkan beberapa daun kecipir, lalu rebus dengan sedikit air bersih sampai mendidih. Saringlah. Setelah dingin, teteskan ke mata dan telinga.

  • Obat bisul. Tambahkan adas pulosari ke dalam air rebusan kecipir tersebut dengan adas pulosari, lantas haluskan menjadi pasta. Kompreskan pasta ini pada bisul.

  • Penambah nafsu makan. Masyarakat Jawa akrab dengan jamu godhog (jamu rebus). Nah, biji kecipir dapat dijadikan salah satu bahannya, terutama dimaksudkan untuk menambah nafsu makan.

  • Tauco kecipir. Ternyata kecipir juga dapat dijadikan bahan baku untuk membuat tauco seperti kacang-kacangan yang lain.

  • Tempe kecipir. Gizi tempe kecipir tak kalah dengan tempe kedelai.

  • Kecap kecipir.

  • Susu dan Yogurt kecipir.

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecipir
http://www.tanimerdeka.com/modules.php?name=News&file=article&sid=518
http://nurcha.wordpress.com/2007/08/13/tempe-kecipir-beras/
http://www.tabloidnova.com/article.php?name=/kecipir-indah-dengan-segudang-manfaat&channel=griya

No comments:

Post a Comment