Wednesday, January 28, 2009

Lampu “dop” yang Dipasarkan PT GE Lightning Indonesia Bergaransi?

Pada tanggal 25 Januari 2009 saya membeli lampu merk “dop” yang dipasarkan oleh PT GE Lightning Indonesia. Yang Saya beli adalah lampu hemat energi (energy saving) 22 watt. Pada kemasan lampu hemat energi yang saya beli terdapat informasi bahwa lampu tersebut memiliki performa yang sama dengan lampu 100 watt biasa, memenuhi standard international IEC 60968 dan IEC 60969, mampu menghemat energi hingga 80%, dan fitur-fitur menrik lainnya. Yang paling menarik mata saya adalah tulisan “GARANSI” yang cukup besar dan tentunya diakhiri dengan tanda bintang kecil. Dan juga ada tulisan yang cukup menggelitik “Tahan lama hingga 3 tahun, dengan pemakaian 2.7 jam per hari” pada kemasan lampu yang diproduksi di Cina ini.

Saat dicoba di took, lampu yang saya beli hidup tanpa gangguan dan memang lebih terang dari merk lain yang harganya lebih murah. Saat Saya pasang dirumah untuk mengganti lampu kamar yang sudah mati, lampu tersebut menyela dengan terang seketika tanpa kedip sesuai yang tertera pada kemasannya. Dari segi performa produk sebetulnya tidak ada yang dibwah harapan Saya saat membeli lampu tersebut.

Namun Saya masih penasaran dengan makna tanda bintang kecil setelah tulisan “GARANSI”. Saya cermati kemasannya dan saya temukan tulisan kecil di bagian bawah kemasan “Bergaransi 6 bulan. Ketentuan dan Syarat berlaku.” Sebetulnya tulisan seperti itu bukanlah hal yang asing lagi pada produk-produk yang bergaransi. Walaupun begitu Saya justru semakin penasaran dengan tulisan “… Syarat dan Ketentuan berlaku”.

Saya periksa kembali isi kemasan lampu yang Saya dan Saya temukan selembar kertas kecil bertuliskan “Kartu Garansi”. Kartu garansi yang terdapat dalam kemasan hanyalah kertas tipis berukuran kecil dan tidak ada cap atau stempel resmi (apalagi sticker hologram).

Pada kartu garansi saya kembali menemukan tanda bintang kecil, yang ternyata di sebelah kanannya terdapat penjelasan lebih detail tentang garansi yang isinya sama dengan persyaratan yang tertulis lengkap pada halaman sebaliknya.


Setelah membaca secara keseluruhan tulisan pada kartu garansi saya tidak yakin bahwa kartu garansi tersebut akan pernah terpakai. Dan mungkin itulah alsanya kartu garansi tersebut dibuat ala kadarnya.

Dalam kartu garansi untuk dapat mengklaim garansi disyaratkan produk hanya digunakan 8 jam per hari dalam kondisi normal. Untuk itu bagi Anda yang membutuhkan penerangan lampu lebih dari 8 jam tanpa henti dan ingin mendapatkan garansi alangkah lebih bijak kalau Anda berhati-hati dalam memilih lampu yang Anda beli dan pastikan Anda telah memahami syarat dan ketentuan garansi produk yang Anda beli.

Monday, January 26, 2009

Berani Membuat Impian

Kita harus berani membuat impian. Meski dengan kondisi kita sekarang yang bagaimana pun, janganlah merasa takut untuk memiliki impian. Sebab impian dapat menjadi blue print dari kehidupan dan masa depan kita. Artinya impian berpengaruh dalam membentuk masa depan kita.

Yakinlah dengan impian yang telah kita bentuk. Impian yang positif akan menjadi visi kita yang posotif, yang juga memberikan kekuatan positif pada diri kita. Jika impian kita telah tertanam dalam di dalam diri kita, impian akan memompa kinerja kita dan meningkatkan kualitan hidup.

Presiden pertama kita, Ir. Soekarno, pernah berkata, “Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit.” Impian yang kuat dapat memberi sugesti kepada kita, dan mengarahkan langkah kita menuju impian tersebut.

Tak jauh berbeda dengan Ir. Soekarno, kita yang juga pemimpin (setidaknya pemimpin bagi diri kita sendiri) haruslah menganggap penting akan impian yang kita buat. Karena sebagai pemimpin, impian kita juga mengarahkan apa yang kita pimpin. Impian kita akan menjadi layaknya obor yang akan menerangi kita dalam mencari jalan.

Janganlah kita takut untuk membuat impian. Membuat impian itu tidak perlu biaya, semua orang bisa membuat impian. Meski begitu tidak semua orang punya keberanian membuat impian. Membuat impian membutuhkan sebuah keberanian.

Friday, January 23, 2009

Kebutuhan Pencatatan

Mengarsip dan mencatat bagi sebagian besar orang memang dianggap sebagai pekerjaan yang membosankan. Namun, itu merupakan faktor yang sangat penting dalam program dan proses penataan keuangan pribadi.

Pekerjaan pengarsipan dan pencatatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
01. Dokumen perpajakan
02. Informasi Sumber penghasilan
03. Investasi
04. Akte, surat KPR, atau surat kontrak rumah, atau aset yang lain
05. Dokumen kepemilikan aset
06. Foto atau gambar properti yang dimiliki
07. Polis asuransi
08. Rekening tagihan kartu kredit
09. Bukti pembayaran
10. Rekening koran
11. Dokumen dana / tabungan pensiun
12. Dokumen kesehatan
13. Salinan surat wasiat atau surat pribadi

Berbagai kuitansi, cek yang dibagatalkan, dan dokumentasi penting lainnya yang harus disimpan (contoh: konfirmasi pembelian dan penjualan saham), sehingga apabila akan dilakukan audit atas laporan pajak, Anda tidak mengalami kesulitan.

Sederhana atau kompleksnya penyimpanan dokumen tergantung pada kebutuhan setiap orang. Beberapa orang beranggapan, menyimpan potongan buku cek, cek yang dibatalkan, rekening bank, serta faktur penjualan sudah dirasa cukup. Lainnya beranggapapn, diperlukan suatu sistem yang lebih rumit yang memuat perhitungan buku besar, seperti pendapatan dan biaya, pencatatan atas transaksi investasi, serta catatan harian untuk mendokumentasikan biaya-biaya lain, seperti biaya usaha.

Bagaimana Penurunan Suku Bunga Mempengaruhi keuangan Perseorangan?

Bank sentral negara,Bangk Indonesia (BI), sebagai regulator yang mengatur arus uang dalam kegiatan ekonomi di suatu negara sangatlah penting peranannya dalam mengatur naik-turunya suku bunga.

Namun sangat disayangkan ketika negara lain ,termasuk negara maju, rame-rame menurunkan suku bunga, negara kita belum melihatkan itikatnya untuk menurunkan suku bunga bank setelah naik menjadi 9,5% beberapa waktu yang lalu. Mungkin salah satu tujuan dinaikkannya suku bunga adalah untuk menarik masyarakat menyimpan dananya di bank agar bank memiliki liquiditas yang baik.

Namun tampaknya tingginya suku bunga bank di negara kita ini membuat usaha sektor real harus peras otak dan otot ekstra keras. Tingginya bunga menyebabkan makin tingginya biaya mendapatkan modal kerja dan meningkatnya resiko yang harus ditanggung pengusaha di sektor real.


Apa sih efeknya kalau suku bunga turun?

Bagi orang yang menyimpan uang di bank pasti tidak begitu suka dengan turunnya suku bunga. Karena ini berarti hasil investasi yang didapatkan dari tabungan akan menurun.

Namun sebaliknya bagi para pengusaha sektor real. Karena dalam waktu beberapa hari atau minggu, bank pun mulai melakukan penurunan suku bunga pinjaman, yang kemudian diteruskan ke peminjam. Ini artinya beban bunga yang harus ditanggung pengusaha do sektor real akan turun.

Di sisi lain, penurunan suku bungan biasanya akan diikuti meningkatnya pembelanjaan masyarakat. Karena suku bunga pinjaman untuk konsumsi otomatis juga akan turun dan membuat orang merasa lebih murah untuk membeli sesuatu, terutama secara kredit. Contohnya ikut turunya suku bunga pinjaman KPR menyebabkan permintaan rumah atau tempat tinggal meningkat.

Oleh karena itu penurunan suku bunga sangat dinanti-nanti oleh pengusaha sektor real di saat-saat seperti sekarang ini. Turunnya suku bunga akan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Kondisi Keuangan Makro Pengaruhi Keuangan Pribadi

Mungkin banyak diantara yang kita cuek terhadap kondisi keuangan secara makro. Selain karena kurangnya informasi yang kita ketahui, kita sering beranggapan bahwa kondisi keuangan makro tidak berdampak langsung terhadap keuangan pribadi atau keluarga. Namun ternyata beberapa hal dari kondisi keuangan Makro ternyata memiliki hubungan yang erat dengan keuangan pribadi atau keluarga.

Mungkin diantara kita sering membicarakan naik turunnya suku bunga SBI yang biasanya mempengaruhi suku bungan tabungan dan deposito yang kita miliki. Suku Bunga Bank Indonesia (SBI) sering kita gunakan sebagai acuan pada investasi kita. Hal ini dikarenakan naik turunnya SBI akan berdampak langsung pada bunga tabungan, deposito, dan instrument keuangan lainnya seperti emas dan properti.

Beberapa hal dari faktor-faktor ekonomi makro yang mempengaruhi keuangan pribadi kita:

- Inflasi :
Dampak yang kita bisa rasakan secara langsung dari inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa yang tersedia di masyarakat. Pemerintah mengukur inflasi dengan beberapa faktor: Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga Produsen, pemicu terjadinya deflasi pendapatan per kapita, dan Indeks upah tenaga kerja.

Inflasi sangat terasa dampaknya bagi orang yang memiliki pendapatan, karena daya beli dari uang yang dimiliki menurun. Misalnya beberapa tahun lalu, kita makan nasi lengkap dengan ayam dan sayur di warteg atau rumah makan padang cukup dengan uang Rp 5000,- saja. Namun sekarang nilai uang Rp 5000,- tadi turun, apabila digunakan untuk membeli makan di warteg atau rumah makan padang kita mungkin hanya bisa beli nasi telur saja. Hal ini yang membuat inflasi seperti perampok kekayaan kita. Makanya, para menteri dan pejabat yang menangani urusan ekonomi pusing tujuh keliling mengatur dan menjaga inflasi.

- Pendapatan per Kapita :
Pendapatan per kapita berfungsi untuk mengukur nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan ekonomi nasional serta mengukur kesehatan ekonomi suatu negara secara luas. Pendapatan per kapita dilaporkan sebagai bentuk nyata pertumbuhan ekonomi secara luas.

Secara sederhana, pendapatan per kapita akan mununjukkan rata-rata pendapatan setiap warga Indonesia yang produktif (usia kerja) berdasarkan indikator ekonomi makro. Naiknya pendapatan per kapita bisa mencerminkan bahwa negara tersebut, atau masyarakat di negara tersebut, lebih makmur dibandingkan negara lain.

- Suku Bunga :
Suku bunga adalah faktor terbesar yang akan dijadikan pertimbangan dalam membuat keputusan keuangan. Antara lain biaya bunga pinjaman, misalnya Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Kepemilikan Mobil (KPM), serta kredit usaha lainnya. Pengaruh naik-turunnya suku bunga akan dirasakan oleh kedua belah pihak, baik kreditor maupun debitor.

Naik-turunnya penghasilan bunga bagi penabung juga akan ditentukan oleh naik-turunnya suku bungan tersebut. Bagi para pakar ekonomi, suku bunga dipakai untuk mengukur tingkat resiko investasi di suatu negara.

Menyadari Diri dan Alam

Seorang tidak akan dapat menyadari nilai apa pun di dunia sebelum ia bersedia mengambil jarak darinya dan menjadikannya sebagai objek pemahaman. Demikian pula bila kita ingin mengenal "diri" sekaligus medan operasionalnya yang berupa 'alam', kita harus rela berjarak dengannya. Caranya adalah melaksanakan ibadah puasa, yaitu berhenti melayani tuntutan-tuntutan "jiwa" dan "raga" selama waktu tertentu. Pada saat itu kita akan merasakan betapa lemahnya "diri" dan betapa tingginya nilai sumber daya alam (rahmat) bagi kehidupan manusia.

Sebelum itu kita memiliki praduga yang salah terhadap kenyataan. Diri kita selalu merasa lebih tinggi dari semua yang ada di kolong langit. Alam seisinya hanya kita anggap sebagai milik yang sepantasnya untuk diperebutkan dan dimanfaatkan sekehendak hati. Seolah dunia ini boleh saja kiamat setelah kita selesai menggunakannya. Padahal tidak demikian kenyataannya.

Sungguh, pentciptaan langit dan bumi jauh lebih hebat dari penciptaan manusia. Sayang, kebanyakan manusia tidak mengetahui (al-Mu'min:57, at-Tin:5).

Ketinggian martabat manusia di depan alam bukanlah terletak pada persepsi mereka tentangnya, melainkan pada iradah Tuhan yang menjadikannya sebagai khalifah di muka bumi (al-Baqarah:30,34).

Sikap hidup kaum muslim tidak bergantung pada "persepsi" yang selalu berubah-ubah sifatnya dan tidak karuan ujungnya. Selain itu, persepsi hanyalah hasil aktivitas akal di dalam menginterpretasikan fenomena alam (kehidupan) untuk mengembangkan wawasannya tentang kenyataan, dan tidak akan pernah memadai untuk diangkat sebagai pemandu kehidupan.

Biang keladi kejatuhan Iblis dari surga ke dalam neraka adalah karena ia mencoba menggunakan "persepsi"-nya untuk membantah Tuhan ketika ia disuruh bersujud kepada Adam.

"Sabda Tuhan,'Apa yang menghalangimu untuk bersujud ketika Kuperintahkan kepadamu?' Iblis menjawab (berpresepsi): 'Aku lebih mulia darinya. Kau ciptakan aku dari api, sedang ia Kauciptakan dari tanah liat." (al-A'raf:12).

Potensi akal yang sedianya diamanatkan Allah kepada manusia untuk mengurus alam, disalahgunakannya untuk kepentingan pribadi (nafsu, etnis, ideologi, dsb.). Akibatnya, manusia akan menemukan dirinya sebagai budak benda-benda dan citaannya sendiri.

Mau Cepat Kaya?

Saya pernah menjadi salah satu orang yang pernah tertipu dengan program investasi yang memberikan janji atau iming-iming untuk cepat menjadi kaya. Dan ternyata hal ini telah sering terjadi di luar sana yang telah memakan korban mulai dari orang biasa, lulusan SMA, anak kuliahan, pegawai, artis, ibu-ibu kaya, pejabat pemerintah, bahkan para intelektual yang bergelar S2 dan S3 dengan nilai investasi per orang yang mungkin 10 kali lipat bahkan lebih dari nominal yang saya keluarkan.

Sebenarnya Saya tidak yakin ada suatu ramuan khusus atau jampi-jampi yang bisa membuat Saya mendadak menjadi kaya. Saya tidak bisa tinggal diam atau berharap orang lain untuk mewujudkannya untuk Saya. Tentu saja Saya harus berusaha. Salah satunya adalah dengan berinvestasi dengan benar. Dan yang terpenting, Saya harus memulainya dari sekarang. Cari ilmunya !

Burton Malkiel, seorang profesor ekonomi dari Princeton University, dalam bukunya memberikan cara simple untuk bisa menjadi kaya.

Cara 1: Mulailah menabung dan berinvestasi dari sekarang. Pada saat Saya belum tahu pentingnya perencanaan keuangan, kata “procrastinating” alias “menunda” menjadi salah satu kata favorit dalam hal menabung dan berinvestasi. Hal seperti ini sering terjadi karena Saya sering beranggapan bahwa menabung dan berinvestasi bisa dilakukan di lain waktu saja. Namun Saya beruntung sekarang sudah sadar jika saya selalu menunda untuk menabung dan berinvestasi, lalu kapan Saya akan memperoleh keuntungan? Karena besar kecilnya hasil investasi sangat ditentukan oleh empat elemen di bawah ini:
  1. Jumlah nominal investasi
  2. Hasil investasi
  3. Seberapa sering berinvestasi
  4. Jangka waktu investasi yang cukup
Empat elemen itulah yang diperlukan dalam konsep compounding interest (hasil investasi yang diinvestasikan kembali –red.) dalam berinvestasi. Dari keempat elemen ini yang tidak bisa Saya dapatkan lagi dan Saya putar kembali adalah waktu. Tanpa adanya waktu yang cukup, investasi Saya tidak akan bisa berkembang secara maksimal. Itu artinya Saya harus menyisihkan penghasilan Saya untuk menabung dan berinvestasi mulai sekarang.

Cara 2: Lakukan investasi secara rutin. Jalan satu-satunya untuk menjadi kaya adalah berinvestasi secara rutin tanpa kecuali. Investasi yang rutin akan mendidik Saya untuk berdisiplin menyisihkan uang, tanpa melihat apakah kondisi ekonomi Saya sedang baik atau kurang baik ataukah tingkat hasil investasi sedang naik atau turun. Apabilan berinvestasi secara rutin dalam produk pasar modal, Saya akan menikmati rata-rata kenaikan dalam jangka panjang seiring dengan kenaikan di pasar.

Cara 3: Jangan pernah lupa untuk selalu memiliki “dana darurat” dan “asuransi”. Dana cadangan dan proteksi atau asuransi sangat penting untuk melindungi diri Saya dan keluarga saat mengalami kondisi yang kurang baik dalam keuangan. Dalam investasi, dana investasi akan naik dan turun nilainya mengikuti trend pasar. Maka, ketika keadaan darurat terjadi dan dibutuhkan sejumlah dana, dana darurat atau asuransi dapat menutupi kebutuhan jangka pendek tersebut.

Cara 4: Lakukan perhitungan pajak dan pembayaran pajak secara benar dan teratur. Jangan kekurangan dan jangan juga kelebihan. Apabila ada yang kurang yakin atau ada yang janggal, tanyakan kepada petugas pajak dan konsultasi kepada konsultan pajak jika memungkinkan. Kalau dirasa perhitungannya telah benar dan dilengkapi oleh bukti yang kuat, wajib pajak berhak mendapatkan perlakuan pajak yang wajar.

Cara 5: Sesuaikan alokasi aset Saya dengan cara berinvestasi dan sifat Saya. Sebelum berinvestasi, saya pahami dulu sifat-sifat pribadi saya. Apakah Saya cukup berambisi? Apakah Saya sangat agresif dalam pekerjaan? Apakah Saya mempunyai hobi yang menantang? Apabila jawabannya “Ya”, Saya cenderung memiliki sifat agresif. Berarti saya berani mengambil resiko. Oleh sebab itu, Saya dapat mengalokasikan investasi Saya dalam produk investasi yang agresif. Demikian juga sebaliknya.

Cara 6: Diversifikasi akan menurunkan resiko. Teori kuno ini harus dilaksanakan sebagai salah satu cara ampuh untuk menurunkan tingkat resiko. Dengan menyebar bentuk investasi dalam beberapa produk yang berlainan, Saya akan terhindar dari resiko penurunan salah satu asset.

Cara 7: Bayarlah diri sendiri terlebih dahulu. Apa arti kiasan ini? Artinya, jumlah yang Saya investasikan secara reguler misalnya tiap bulan, harus Saya anggap sebagai tagihan yang harus Saya bayar setiap bulan, seperti tagihan lainnya (listrik, telepon, air, dll.). Dengan memperlakukan investasi Saya seperti ini, secara tidak langsung Saya ‘membayar’ kepada diri sendiri dan ini akan membuat Saya menjadi disiplin dalam berinvestasi.

Cara 8: Jangan coba melawan pasar. Pasar di bidang keuangan digerakkan oleh banyak perusahaan yang melakukan transaksi jual-beli dan penempatan dana dengan nominal yang sangat besar. Investasi Saya yang relatif lebih kecil tidak akan bisa dipakai untuk melawan pasar yang sedemikian besar. Sudah pasti jika Saya melawannya akan kalah dan tergilas.

Cara 9: Investasi jangka panjang yang sudah terbukti dan mengikuti indeks hampir selalu menjadi pemenang. Tidak dapat dipungkiri bahwa kinerja indeks di Indonesia lebih dikenal dengan istilah ‘Indeks Harga Saham Gabungan’ (IHSG) di hampir setiap negara selalu naik untuk investasi jangka panjang. Oleh sebab itu, berinvesati pada produk yang indeksnya sama dengan kinerja lampau yang sudah terbukti berhasil, hampir selalu dapat dikatakan akan menang. Sehingga Saya tidak perlu bersusah payah mencari produk investasi yang lain.

Cara 10: Hindari trik-trik orang yang membujuk dengan iming-iming menjadi kaya mendadak. Pepatah di negeri tukang daging mengatakan, ‘if it is too good to be true, it’s too good to be true’. Artinya apabila ada penawaran yang terdengar tidak masuk akal atau terlalu muluk-muluk, berarti penawaran tersebut sebenarnya memang muluk-muluk. Jadi lupakan saja.

Mudah sekali bukan menjadi kaya? Tentu saja dengan saran di atas masih diperlukan dua hal penting, yaitu disiplin dan kesabaran.

Selamat menjadi orang kaya.

Sejarah Orang Cina dalam Berbisnis di tanah Melayu

Pada saat Malaysia merdeka, pengakuan atau indentitas suatu kelompok masyarakat tertentu berdasarkan pada bidang pekerjaan yang digelutinya. Orang melayu dikaitkan dengan sektor pertanian dan bekerja sebagai petani. Orang Cina berdagang dan mendiami wilayah perkotaan. Orang India tinggal di kompleks perumahan dan bekerja di sector perkebunan. Setelah hampir beberapa dekade negara Malaysia merdeka, pengakuan atas kelompok masyarakat tertentu yang berdasarkan bidang pekerjaan yang digelutinya sudah mulai hilang. Semakin banyak orang Melayu dan India menggeluti bidang perdagangan. Adapun bagi orang Cina, perdagangan sudah menjadi pekerjaan utama mereka.

Dasar Ekonomi Baru yang diperkenalkan di awal tahun 1970-an berhasil melahirkan sejumlah pengusaha, ahli perdagangan, dan pemimpin perusahaan dari kalangan pribumi, baik yang beragama Islam maupun non-Islam. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa perdagangan adalah bidang yang dapat dipelajari dan tidak menjadi monopoli kelompok masyarakat tertentu. Namun, usaha-usaha untuk mematahkan dominasi orang Cina di bidang ekonomi, sampai saat ini masih belum berhasil dilakukan. Hal ini karena hubungan perdagangan di antara orang Cina begitu erat sehingga tidak dapat dipisahkan, memang seperti itulah jika kita membicarakan kelompok masyarakat Cina tersebut.

Mereka menyebar ke berbagai negara meninggalkan keluarga mereka masing-masing. Bagi orang Cina, mereka berbuat demikian bukan karena tidak mencintai negara yang menjadi tanah tumpah darahnya. Akan tetapi mereka harus melanjutkan hidup dan terus melangkah ke depan. Apa yang mereka lakukan mengulang proses kedatangan nenek moyang mereka ke Tanah Melayu. Evolusi sejarah ini akan terus terjadi untuk memenuhi tuntutan siklus ekonomi dunia yang selalu berubah. Orang Cina adalah bangsa yang paling fleksibel, mudah berubah, dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang bagaimanapun. Mereka akan dapat hidup dan mencari makan di mana pun mereka berada. Inilah salah satu kepandaian dan ketrampilan orang Cina.

Thursday, January 22, 2009

Sukses Bisnis ala Orang Minang

Anda pasti sudah tahu selogan yang dibanga-banggakan oleh Pemda Sumatera Barat yang berbunyi “Sebelum Orang Berpikir Kita Sudah Berbuat”. Adakah kaitan selogan tersebut dengan keberanian orang Minang untuk memulai bisnis rumah makan Padang? Yang jelas kita sama-sama melihat banyak rumah makan Padang bertebaran di hampir setiap sudut kota. Dari dua hal itu kalau boleh kita dapat merumuskannya ke dalam bentuk enam tahap perencanaan dan strategi sebuah bisnis.

Tahap I: Adanya peluang utnuk membuka sebuah bisnis. Di mana dalam tahap ini beberapa orang dapat melihat sebuah peluang bisnis namun belum berpikir untuk mewujudkannya. Tahap II: Berpikir untuk mewujudkannya. Tahap III: Mewujudkan peluang menjadi sebuah bisnis. Tahap IV: Menikmati keuntungan bisnis. Tahap V: Mengembangkan bisnis. Dan Tahap VI: menguasai bisnis.

Kalau dikaitkan dengan slogan di atas, orang Sumatera Barat berani memulai bisnis rumah makan dan langsung ke tahap III, sementara banyak orang yang lain belum berpikir apa-apa untuk membuka usaha yang sama (Tahap I). Maka ketika orang lain baru berpikir untuk membuka warung makan masakan Padang (Tahap II), orang-orang Minang yang membuka rumah makan lebih dulu mulai menikmati untung usahanya (Tahap IV). Sementara orang lain mewujudkan rencananya membuka rumah makan masakan Padang (Tahap III), orang Minang sudah berhasil mengembangkan usahanya ke lokasi atau kota lain (Tahap V). Dan disaat orang lain baru mulai menikmati untung (Tahap IV), orang Minang sudah merajai bisnis rumah makan masakan Padang (Tahap VI). Inilah yang mungkin menjadi penjelasan akan luar biasanya percepatan bisnis rumah makan masakan Padang.

Satu hal yang jelas dapat kita pelajari dari selogan orang Sumatera Barat adalah ketika Anda melihat sebuah peluang bisnis, tangkaplah dan realisasikanlah peluang itu segera. Kalau kata orang, siapa yang lebih dulu mendaki, dialah yang akan lebih dulu sampai ke puncak.

Bisnis itu seperti halnya cinta

Peluang bisnis itu seperti halnya cinta. Kedatangannya tidak dapat diraih, kepergiannya tidak dapat ditolak. Almarhum Tirto Utomo juga tak sengaja mendapat ide untuk mendirikan pabrik air minum dalam kemasan (AMDK). Waktu itu Tirto Utomo bekerja di Pertamina dan sering mengantar tamu orang asing, dan para tamu sering sakit perut karena minum air yang kurang bersih. Tirto Utomo melihat hal tersebut sebagai sebuah peluang meskipun beliau memendam gagasan tersebut hingga datangnya peluang. Dan saat peluang itu datang beliau segera mewujudkan gagasan terpendamnya. Kini usaha yang beliau rintis telah menjadi sebuah industry AMDK ternama di tanah air.

Peluang tidak lah harus selalu besar. Terkadang malah hanya selubang jarum. Karena kecil, peluang sering disamakan dengan angan-angan bagi beberapa orang. Namun peluang dan angan-angan jelas berbeda. Sebuah peluang menjanjikan kemungkinan untuk diwujudkan, sedangkan angan-angan tidak sama sekali. Sekecil apapun sebuah peluang bukan berarti tidak ada sama sekali. Bukankah sebelum exist, setiap bisnis yang kita lihat sekarang ini dulunya hanyalah peluang yang tampak oleh seseorang dan terkadang tidak dipikirkan oleh orang lain.

Kita ambil contoh bisnis Es Teler 77 yang masih exist hingga sekarang. Pada awalya hanyalah bermula dari kejelian seorang Sukyatno Nugroho melihat peluang pada perubahan gaya hidup (kumpul-kumpul, nongkrong, ngrumpi) masyarakat kelas menengah di kota. Beliau melihat kalau perubahan gaya hidup ini akan menyebabkan orang butuh tempat yang pas dengan hidangan yang cocok. Lalu beliau mewujudkannya dengan menawarkan minuman yang disajikan secara cepat dengan harga yang relative terjangkau, dan ada di mana-mana. Hasilnya beliau bias mendirikan banyak outlet Es Teler 77 yang merupakan salah satu franchise asli Indonesia yang sukses.

Mulailah Sekarang Juga !

Sebagian besar dari orang di dalam hatinya pernah terucap “Seandainya saya punya banyak uang … Seandainya saya punya waktu untuk … Seandainya saya dapat pekerjaan yang lebih baik … Seandainya saya menemukan jalan lain meraih lebih banyak uang … Seandainya …”

Adalah hal yang wajar jika kita selalu menginginkan kehidupan yang lebih baik. Tapi banyak di antara kita yang tidak melihat jalan setapak yang jelas untuk menuju ke sana. Padahal, seperti banyak hal dalam hidup ini, keberhasilan datang melalui dedikasi, kebulatan hati, hasrat dan komitmen.

Anda mungkin punya semua itu, tapi tidak mempunyai keahlian dalam bisnis, tidak punya modal dan pengetahuan untukul memulai dan membangun sebuah bisnis. Bahkan mungkin tidak memiliki keberanian untuk memulainya.

Terkadang kita sering mengeluh beratnya memulai sebuah bisnis. Namun santai saja Anda tidak sendirian. Saya pun sekarang juga sedang merasakannya. Yang terpenting Anda sudah mengambil langkah untuk memulai. Karena perlu keberanian untuk memulai sebuah usaha.

Terkadang masalah modal menjadi alasan klasik kita untuk tidak berbisnis. Untuk mewujudkan ide bisnis untuk menjadi sebuah bisnis memang harus bermodal. Namun janganlah kita selalu beranggapan bahwa modal selalu berwujud uang. Saya lebih senang menerjemahkan modal sebagai sebuah usaha kita berpikir memberdayakan otak secara aktif dan lincah.

Untuk melatih memberdayakan otak kita mengapa kita tidak coba dulu untuk jadi makelar. Seorang makelar tidak membutuhkan modal yang banyak, bahkan sering hanya cukup bermodal keuletan saja dan resikonya pun tergolong tidak begitu besar. Banyak manfaat yang bisa kita ambil dengan menjadi makelar, selain intuisi bisnis kita terasah jaringan atau relasi bisnis pun bertambah. Dan peluang usaha akan semakin sering menghampiri kita.