Friday, January 23, 2009

Bagaimana Penurunan Suku Bunga Mempengaruhi keuangan Perseorangan?

Bank sentral negara,Bangk Indonesia (BI), sebagai regulator yang mengatur arus uang dalam kegiatan ekonomi di suatu negara sangatlah penting peranannya dalam mengatur naik-turunya suku bunga.

Namun sangat disayangkan ketika negara lain ,termasuk negara maju, rame-rame menurunkan suku bunga, negara kita belum melihatkan itikatnya untuk menurunkan suku bunga bank setelah naik menjadi 9,5% beberapa waktu yang lalu. Mungkin salah satu tujuan dinaikkannya suku bunga adalah untuk menarik masyarakat menyimpan dananya di bank agar bank memiliki liquiditas yang baik.

Namun tampaknya tingginya suku bunga bank di negara kita ini membuat usaha sektor real harus peras otak dan otot ekstra keras. Tingginya bunga menyebabkan makin tingginya biaya mendapatkan modal kerja dan meningkatnya resiko yang harus ditanggung pengusaha di sektor real.


Apa sih efeknya kalau suku bunga turun?

Bagi orang yang menyimpan uang di bank pasti tidak begitu suka dengan turunnya suku bunga. Karena ini berarti hasil investasi yang didapatkan dari tabungan akan menurun.

Namun sebaliknya bagi para pengusaha sektor real. Karena dalam waktu beberapa hari atau minggu, bank pun mulai melakukan penurunan suku bunga pinjaman, yang kemudian diteruskan ke peminjam. Ini artinya beban bunga yang harus ditanggung pengusaha do sektor real akan turun.

Di sisi lain, penurunan suku bungan biasanya akan diikuti meningkatnya pembelanjaan masyarakat. Karena suku bunga pinjaman untuk konsumsi otomatis juga akan turun dan membuat orang merasa lebih murah untuk membeli sesuatu, terutama secara kredit. Contohnya ikut turunya suku bunga pinjaman KPR menyebabkan permintaan rumah atau tempat tinggal meningkat.

Oleh karena itu penurunan suku bunga sangat dinanti-nanti oleh pengusaha sektor real di saat-saat seperti sekarang ini. Turunnya suku bunga akan merangsang pertumbuhan ekonomi.

No comments:

Post a Comment